Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan bentuk
dasar dari kehidupan sosial modern. Hampir pada setiap aspek kegiatan
sehari-hari kita tidak dapat tak bergantung pada beton baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sebagai contoh jalan dan jembatan yang kita lalui dan
lewati strukturnya terbuat dari beton, dam yang digunakan untuk menyimpan air
yang dipakai untuk pengolahan air minum, pembangkit listrik dan lain lain juga
terbuat dari beton. Bangunan-bangunan gedung, menara pencakar langit juga
terbuat dari beton. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kegiatan kita sehari-hari
sering dipengaruhi oleh dampak perkembangan teknologi beton.
Beton sendiri adalah merupakan campuran yang homogen antara semen,
air dan aggregat. Agregat disini dibedakan menjadi agregat halus yang berupa
pasir dan agregat kasar yang berupa spilt atau batu pecah. Suatu proses
kimia antara semen dan air akan terjadi setelah kedua bahan ini dicampur yang
mengakibatkan terjadinya pengikatan yang diikuti proses pengerasan semen.
Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan
dikenal dengan proses hidrasi
Karakteristik
beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur
tarik yang rendah
Beton terdiri material pengisi yaitu agregat yang
terdiri dari pasir dan kerikil serta material pengikat yaitu semen yang
dicampur dengan air ( pasta semen)
Suatu proses
kimia antara semen dan air akan terjadi setelah kedua bahan ini dicampur yang
mengakibatkan terjadinya pengikatan yang diikuti proses pengerasan semen
Agregat yang dipakai
untuk campuran beton biasanya :
Agregat halus ( pasir ) dengan diameter maks. 1 cm
Agregat kasar ( split
) dengan diameter 2 cm atau lebih.
Material yang terkandung dalam beton berupa campuran agregat halus,
agregat kasar, pasta semen serta rongga udara. Dengan perkiraan komposisi, dibuat rekayasa untuk memeriksa
dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi
Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :
- Aspdin (1824) Penemu Portland
Cement
- J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep
dasar konstruksi komposit (gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda
yang bekerja bersama – sama memikul beban
- F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian
pada konstruksi atap, pipa dan kubah
- Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta
Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ”
untuk mengurangi beban akibat berat
sendiri
- 5.Neuman melakukan
analisis letak garis netral
- Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan
- E. Freyssinet memperkenalkan dasar –
dasar beton pratekan
Contoh Pemakaian
Konstruksi Beton pada Jamannya
1. Bangunan kubah Pantheon didirikan th 27 SM
2. Pemakaian Pot
bunga dari beton yang menggunakan kawat anyaman. ( produk dipatentkan oleh
Joseph Monier th. 1867)
3. Pembuatan kapal beton yang dilengkapi
penulangan ( th. 1855 )
4. Jembatan Semanggi Jakarta
5. Monumen Nasional
- Sejarah
Analisis dasar perhitungan di Indonesia
1. PBI 1955 – PBI 1971
yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara – n.
Metode analisis yang dipakai adalah batas elastisitas
bahan
2. SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standart Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
Metode analisis yang dipakai adalah batas ultimit
bahan
- Sifat dan
karakteristik beton
1. Karakteristik
beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur
tarik yang rendah
2. Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen
konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan
3. Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan
terjadi retak yang makin – lama makin besar.
4. Proses kimia
pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses
hidrasi.
5. Air
berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah.
6. Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan
akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton
akan berkurang.
7. Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa
untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan
beton yang tinggi.
8. Selama proses pengerasan campuran beton,
kelembaban beton harus dipertahankan untuk mendapatkan hasil yang direncanakan.
9. Setelah 28 hari, beton akan mencapai kekuatan penuh dan elemen
konstruksi akan mampu memikul beban luar yang bekerja padanya
10. Untuk menjaga
keretakan yang lebih lanjut pada suatu penampang balok, maka dipasang tulangan
baja pada daerah yang tertarik
11. Pada beton bertulang
memanfaatkan sifat beton yang kuat dalam menerima gaya tekan serta tulangan baja yang kuat
menerima gaya
tarik.
12. Dari
segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah.
13. Beton hampir tidak memerlukan perawatan
dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang
mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran .
14. Salah
satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi
Dengan massa jenis γc
sekitar 2400 kg/m3 bahan ini memiliki berat jenis 23,54 kN/m3 ( 1000g kg setara dengan 1 kN, di mana
gravitasi dalam cm/dt2),
mengakibatkan bangunan beton sangat berat
15. Kelemahan
lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu berupa susut dan rangkak
Beton dibedakan dalam 2(dua) kelompok besar yaitu :
- Beton Keras
- Beton Segar
- BETON KERAS
Sifat-sifat
beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan,
tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan
dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang
terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu
beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan
dilakukan pada beton keras ini antara lain :
- Uji kekuatan tekan ( compression test)
- Uji kekuatan tarik belah ( spillting tensile test )
- Uji kekuatan lentur
- Uji lekatan antara beton dan
tulangan
- Uji Modulus Elastisitas dan lain
sebagainya.
- BETON SEGAR
Sifat-sifat beton segar hanya penting sejauh mana mempengaruhi pemilihan
peralatan yang dibutuhkan untuk pengerjaan dan pemadatan serta kemungkinan
mempengaruhi sifat-sifat beton pada saat mengeras. Ada 2(dua) hal yang harus dipenuhi ketika
membuat beton :
- Sifat-sifat yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras, seperti kekuatan,
keawetan, dan kestabilan volume.
- Sifat-sifat yang harus dipenuhi
dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi plastis (workability) atau kemudahan
pengerjaan tanpa adanya bleeding
dan segregation.
Sifat workabilitas pada beton segar dapat dilakukan dengan beberapa
cara, tetapi kebanyakan dari pengetesan tersebut hanya bersifat empiris. Hanya sedikit yang memenuhi
standart, dan semua test tersebut bersifat ‘a
single point test’ jadi tidak dapat dibandingkan satu sama lainnya karena
mereka mengukur sifat-sifat beton yang berbeda.
Walaupun begitu adalah penting untuk mendapatkan beberapa dari sifat
workabilitas karena penting untuk control kualitas. Pengukuran workabilitas
yang telah dikembangkan antara lain :
- Slump test
- Compaction test
- Flow test
- Remoulding test
- Penetration test
- Mixer test
Beton sebagai material konstruksi memiliki keuntungan dan kerugian
dibandingkan material-material yang lain diantaranya adalah :
Keuntungan
|
Kerugian
|
- Mudah dicetak sehingga
bentuk bervariasi
- Awet dan tahan lama
- Tahan api
- Ekonomis
- Dapat dicor di tempat
|
- Tegangan tarik rendah
- Duktilitas rendah
- Berat sendiri sangat
besar
- Volume tidak stabil
|
*Sumber : Materi Kuliah Struktur Beton 1 - Teknik Sipil*