Senin, 06 Mei 2013

Emplasemen dan Stasiun



1.      Fungsi Kereta Api
    Fungsi Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi :
a.     Alat angkutan umum untuk penumpang dan barang
b.     Angkutan khusus bagi pekerja dan bahan keperluan pemeliharaan jalan kereta api
c.  Sebagai penghubung suatu tempat dengan tempat lainnya yang sulit dijangkau oleh sarana/ alat transportasi lain.
d.  Secara tidak langsung memperlancar dan meningkatkan arus lalu lintas penumpang, barang, dan informasi dari suatu tempat

2.      Tipe Stasiun
a.      Menurut Jenis Barang yang Diangkut
o   Stasiun Penumpang
Gedung stasiun, Peron-peron dan kelengkapan lain untuk mengangkut orang
o   Stasiun Barang
Gudang Barang, Kontainer, Tempat bongkar muat, dan kelengkapan lain untuk mengangkut barang.
b.      Menurut Letaknya dalam Jaring-jaring Kereta Api
o   Stasiun Penghabisan
Dimana Kereta Api mulai atau mengakhiri perjalanannya. Tempat menginap lokomotif, memeriksa, membersihkan kereta (Depo Lokomotif)
o   Stasiun Antara
Semua stasiun di antara stasiun A dan Stasiun E
Dibagi atas :
-          Stasiun Sederhana (stasiun b) tanpa len-len cabang
-          Stasiun percantuman/ cabang (stasiun c)
-          Stasiun silang (stasiun d)
c.       Menurut Bentuknya
o   Stasiun Siku-siku (kopstasion)
Gedung stasiunnya siku-siku pada sepur-sepur yang berakhir di situ
   Maksud pembuatan stasiun siku-siku supaya jalan rel dapat mencapai suatu daerah sampai sedalam-dalamnya, misalnya daerah industri, perdagangan, dan pelabuhan.
o   Stasiun Paralel
Gedungnya sejajar dengan sepur-sepur.
Pada stasiun pertemuan atau junction, dapat pula gedung stasiunnya dibuat sebagai suatu kombinasi dari stasiun paralel dan stasiun siku-siku.
o   Stasiun Pulau
Gedung stasiun Induk sejajar dengan sepur-sepur tetapi letaknya ada di tengah-tengah antara sepur-sepur.
o   Stasiun Semenanjung
Gedung stasiunnya terletak di sudut antara dua sepur yang bergandengan

3.      Tipe Emplasemen
a.      Emplasemen Stasiun/ Penumpang
Emplasemen penumpang yang gunanya untuk memberi kesempatan kepada penumpang untuk membeli karcis, menunggu datangnya kereta api sampai naik ke kereta api melalui peron.
b.      Emplasemen Barang
Khusus melayani pengiriman dan penerimaan barang dan letaknya dekat dengan daerah industri, perniagaan, dan lalu lintas umum.
Sepur gudang dapat dibuat di satu sisi atau pada kedua sisi gudang dan di dalam gudang satu sepur atau lebih. Untuk cadangan perluasan dan ketentraman kota bisa dibuat di luar kota.
c.       Emplasemen Langsir
Kereta Api barang dari semua jurusan yang menuju ke emplasemen langsir gerbong-gerbongnya dipisah-pisahkan dalam kelompok-kelompok menurut jurusan dan tempat tujuannya. Letak emplasemen harus jauh dari pemukiman agar pekerjaan melangsir gerbong tidak mengganggu ketertiban umum.
d.      Emplasemen Penyusun/ Depo Kereta
Tempat untuk membersihkan, memeriksa, memperbaiki kerusakan kecil dan melengkapi kereta-kereta kembali menjadi rangkaian kereta api untuk disiapkan di sepur berangkat berangkat di emplasemen penumpang pada saat kereta api mulai atau mengakhiri perjalanannya.
e.       Emplasemen Depo Lokomotif
Untuk kebutuhan lokomotif-lokomotif yang menginap.
Diperlukan ditempat-tempat peralihan dari jalan dataran ke jalan pegunungan untuk pergantian lokomotif dan di tempat-tempat yang harus melayani lokomotif-lokomotif untuk keperluan di emplasemen langsir.
f.        Emplasemen Pelabuhan
Terdiri dari dua jurusan, yaitu dari daerah pedalaman ke pangkalan sebaliknya. Kereta api barang yang datang dari pedalaman diceraikan di emplasemen pelabuhan menurut kelompok-kelompok pembagi, kemudian gerbong-gerbong dibawa ke kelompok pembagi masing-masing, dimana dilakukan penyusunannya menurut pangkalan-pangkalan dan gudang-gudang.

4.      Bangunan dan Fasilitas Pelengkap
Untuk kelancaran jasa angkutan kereta api, tidak hanya dibutuhkan kereta, gerbong, lokomotif, dan prasarana jalan kereta api, tetapi lebih dari itu juga dibutuhkan adanya kelengkapan-kelengkapan untuk :
·         Memberi kesempatan kepada penumpang untuk naik dan turun kereta api dengan mudah dan nyaman
·         Bongkar dan muat barang serta mengirim dan menerima barang kiriman
·         Menyusun kereta dan gerbongnya menjadi satu rangkaian kereta api dan menyimpan sementara kereta dan gerbongnya yang tidak dipakai
·         Memberi kesempatan kepada kereta api saling bersusulan dan bersimpangan
·         Fasilitas-fasilitas penunjang lainnya bagi kepentingan penumpang
Bangunan dan kelengkapan terdapat di stasiun dan emplasemen yang berada di tempat tertentu sepanjang jalur kereta api. Dalam perencanaan , letakknya harus dihindari bersilangan antar jalan masuk ke stasiun denganlalu lintas jalan.

a. Bangunan Pelengkap
Dapat berupa konstruksi permanen atau konstruksi baja/ besi antara lain :
§  Menara Pengawas
Suatu bangunan menara yang fungsinya sebagai tempat untuk mengawasi keadaan atau situasi track di emplasemen stasiun dan mengontrol dari atas kereta api – kereta api yang akan masuk ke stasiun dan yang akan keluar/ meninggalkan stasiun.
§  Jembatan Pemutar Lokomotif
Suatu konstruksi dengan bentuk tertentu yang menyerupai track, namun alat itu dapat memutar lokomotif sebesar 180°  sehingga arah lokomotif berubah sesuai dengan kebutuhan.

§  Fasilitas untuk Kontainer atau Angkutan Barang
Fasilitas berupa gudang-gudang penyimpanan untuk angkutan barang, open storage dan CFS (Container Freight Station) untuk muatan kontainer dan tangki-tangki penyimpanan untuk muatan cair.

b.      Fasilitas Pelengkap
Antara lain :
§  Telepon umum
§  Kantor pos dan giro, bank/ money changer
§  Kantin, tempat ibadah, tempat penitipan
§  Toilet
§  Papan route dan jadwal perjalanan kereta api
§  Pelat bergerigi pada lantai peron sebelah tepi, sebagai tanda batas aman berdiri bagi tuna netra
§  Sistem pembelian serta pengontrolan karcis dengan mesin secara otomatis
§  Crane untuk bongkar muat kontainer atau angkutan barang kainnya
§  Suatu tempat di emplasemen stasiun untuk memperbaiki lokomotif
§  Kamera dan televisi yang berfungsi sebagai spion bagi masinis agar dengan mudah dapat mengetahui apakah seluruh penumpang sudah masuk ke dalam kereta api sehingga pintu kereta dapat di tutup dan kereta segera berangkat.
§  Tiang pembatas sebagai tanda tempat kereta api berhenti, disesuaikan dengan panjang/ jumlah rangkaian kereta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar